Rabu, 28 Juli 2010

Cara bermain

Diagram lapangan bisbol (baseball diamond)

[sunting] Dasar permainan

Bisbol dimainkan oleh dua tim di lapangan bisbol. Setiap tim memiliki 9 pemain. Wasit mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan. Dalam pertandingan bisbol di Liga Baseball Amerika terdapat 4 orang wasit, walaupun kadang-kadang ada 6 orang wasit.

Di lapangan bisbol terdapat 4 marka yang disebut base. Base diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari base awal yang disebut home plate, diteruskan dengan base pertama, base kedua dan base ketiga. Base berbentuk bujursangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat base membentuk bujur sangkar yang disebut diamond. Masing-masing sisi lapangan bisbol panjangnya 27,4 meter.

Lapangan bisbol terdiri dari 2 daerah, daerah dalam (infield) dan daerah luar (outfield). Seluruh base terdapat di daerah infield, sedangkan daerah outfield merupakan daerah berumput di luar lingkaran daerah infield. Di sisi base pertama dan base ketiga terdapat garis yang disebut foul line yang terus memanjang sampai ke daerah outfield. Daerah di dalam foul line disebut foul territory.

Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, tim yang bertahan melemparkan bola dengan sekencang mungkin agar bola tidak dapat dipukul. Tim yang sedang mendapat giliran memukul mengutus pemainnya seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang melempar berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan. Setelah habis 9 inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang. Jika setelah 9 inning dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.

Pemukul sedang memukul bola

Bagian terpenting dari permainan bisbol adalah pertarungan antara pelempar (pitcher) melawan pemukul (batter). Pelempar melempar bola dengan secermat dan sebaik mungkin agar masuk ke bidang sasaran di atas home plate. Bola harus dilempar sedekat mungkin dengan pemukul agar dapat dipukul, tapi pada saat yang bersamaan bola harus dilempar sekencang mungkin dan sesulit mungkin agar tidak dapat dipukul. Jika pelempar tidak melempar bola di luar bidang sasaran di atas home plate dan pemukul tidak bereaksi, wasit akan berteriak "ball!" Jika pelempar terus melempar bola di luar bidang sasaran di atas home plate sebanyak 4 kali, wasit berteriak "ball four!" dan pemukul boleh bebas berjalan ("walk") ke base pertama.

Pemukul harus berdiri di sisi home plate dan berusaha memukul bola dengan tongkat pemukul (bat). Pemukul harus mengayunkan tongkat pemukulnya dengan cermat agar bisa memukul bola. Jika pemukul bisa memukul bola, ada kemungkinan anggota timnya bisa memperoleh angka (run). Jika pemukul mengayunkan tongkat pemukul (swing) tapi bola tidak berhasil dipukul, wasit akan berteriak "strike!" Begitu juga bila pemukul tidak bereaksi (tidak mengayunkan tongkat pemukul) tapi bola dilempar tepat di bidang sasaran, wasit juga akan berteriak "strike!"

Penangkap (catcher) adalah sebutan untuk anggota tim bertahan yang berjongkok di belakang pemukul (batter) dengan tugas menangkap bola yang dilempar oleh pitcher tapi tidak dipukul oleh batter. Penangkap juga memberi instruksi dan strategi melempar bola kepada pelempar.

Penangkap dan pelempar berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan tanda-tanda rahasia. Jika pelempar tidak setuju dengan apa yang dikatakan penangkap, pelempar akan menggelengkan kepala. Sebaliknya, pelempar akan menganggukkan kepala jika menyetujui isyarat yang diberikan penangkap.

Pada setiap inning, tim yang melempar (fielding team) berusaha mematikan 3 anggota tim yang memukul (defending team). Pemukul yang mati harus keluar dari lapangan dan menunggu sampai gilirannya untuk memukul tiba.

Ada banyak cara untuk mematikan pemukul (batter) dan pelari (runner). Cara yang paling umum adalah dengan menangkap bola yang berhasil dipukul sewaktu masih terbang di udara dan belum jatuh di permukaan lapangan, menyentuh badan pelari dengan bola (tag out), menghadang pelari yang sedang berada di base agar tidak bisa lari sehingga base menjadi diisi dengan pelari yang lain (force out), dan melemparkan bola strike yang tidak bisa dipukul (strike out). Jika tim yang melempar berhasil mematikan tiga anggota tim yang memukul, half-inning (setengah babak) dinyatakan selesai dan tim yang melempar menjadi tim yang memukul.

Tim yang memukul berusaha mencetak angka (run). Agar dapat mencetak angka, pemukul harus bisa memukul bola dan menjadi base runner (lari ke base), menginjak atau menyentuh semua base secara berurutan untuk kembali ke home plate. Pemukul berusaha agar anggota timnya dapat pulang ke home plate agar bisa mencetak angka. Pada saat yang sama, si pemukul sendiri juga ingin menjadi base runner. Pemukul berusaha memukul bola di antara foul lines agar tim yang berjaga tidak dapat menangkap bola dan bola jatuh ke permukaan lapangan. Pada saat yang sama, pelempar (pitcher) juga berusaha melempar bola yang sulit dipukul.

Angka (run) dicetak oleh base runner yang berhasil pulang menyentuh home plate setelah melewati semua base secara berurutan. Home run terjadi bila pemukul berhasil memukul bola keluar dari pagar daerah outfield. Jika terjadi home run, pemukul dan semua pelari yang ada di base dapat menyentuh semua base dan mencetak angka bagi tim.

[sunting] Tim yang berjaga

Tim yang berjaga (fielding team) berusaha agar tim yang memukul tidak dapat mencetak angka (run). Tim yang berjaga mengutus pasangan yang terdiri dari seorang pelempar (pitcher) yang berdiri di atas mound (gundukan) dan penangkap (catcher) yang berjongkok di belakang home plate. Pasangan pitcher dan catcher disebut battery. Sisa anggota tim yang berjaga boleh berada di mana saja di dalam lapangan. Pada umumnya, 4 orang pemain yang disebut pemain infielder berada di pinggir daerah infield. sedangkan 3 orang pemain yang disebut pemain outfielder berada di daerah outfield.

Pelempar (pitcher) melempar bola ke arah home plate. Pelempar berusaha melempar secermat mungkin agar pemukul (batter) tidak bisa memukul bola dan mati. Pelempar juga berusaha agar pemukul bisa memukul dan lari, tapi bola yang dipukul diusahakan agar gampang ditangkap oleh pelempar sehingga pelari mati akibat tag out dan force out. Penangkap (catcher) harus menangkap bola yang tidak dipukul oleh batter. Pelempar dan penangkap bekerjasama dengan pelatih untuk menentukan strategi tim. Penangkap memberi petunjuk kepada anggota timnya tentang posisi di lapangan yang harus dijaga. Selain itu, penangkap juga memberi petunjuk kepada pelempar tentang strategi yang harus diambil untuk menghadapi masing-masing pemukul. Penangkap juga berjaga di dekat home plate dan berusaha menangkap bola yang dilempar anggota timnya agar pelari yang berusaha pulang ke home plate bisa dimatikan.

Pemain infielder terdiri dari first baseman, second baseman, shortstop, dan third baseman. Pemain yang bertugas sebagai first baseman dan third baseman berdiri dekat base pertama dan base ketiga. Pemain yang bertugas sebagai second baseman dan shortstop berdiri di kedua belah sisi base kedua. Pada zaman dulu, di saat pemain outfielder terdiri dari 4 orang dan pemain infielder terdiri dari 3 orang, pemain yang bertugas sebagai second baseman berada di dekat base kedua.

Tugas pemain first baseman adalah mematikan pelari yang berusaha masuk ke base pertama (force play). Pada teknik force play, pemain infielder berhasil menangkap bola yang dipukul dan jatuh menyentuh tanah dan langsung melemparkannya ke pemain first baseman, sehingga pemain yang lari setelah habis memukul bola dan berusaha memasuki base pertama dianggap mati. Sebelum pemain yang lari bisa mencapai base pertama, pemain first baseman harus menyentuh pemain tersebut dengan bola sebelum bisa mematikannya (tidak perlu pada liga profesional).

Pemain first baseman juga berusaha menangkap bola yang dipukul menuju base pertama walaupun bola jarang sekali jatuh di dekat base pertama. Pemain yang bertugas sebagai first baseman biasanya adalah pemukul (batter) terbaik yang dimiliki tim. Tugas pemain second baseman adalah menjaga daerah sebelah kanan base kedua dan merupakan pembantu pemain first baseman. Tugas pemain shortstop adalah menjaga daerah sekitar base kedua dan base ketiga yang sering menjadi sasaran bola ground ball yang dipukul oleh batter yang tidak kidal. Tugas lain pemain shortstop adalah menjaga base kedua, base ketiga dan bagian sebelah kiri lapangan. Pemain shortstop biasanya bukan seorang batter yang baik karena tugasnya sangat berat menjaga berbagai tempat di lapangan. Pemain third baseman harus memiliki lengan yang kuat yang dapat menangkap sekaligus melemparkan kembali bola dengan tangkas. Pemukul (batter) sering memukul bola dengan sasaran base ketiga, sehingga pemain third baseman harus melempar bola secepat mungkin ke pemain first baseman untuk mematikan batter yang sedang berusaha lari ke base pertama. Pemain third baseman harus mempunyai reaksi yang cepat terhadap bola karena bola yang dipukul ke base ketiga biasanya dipukul dengan sekuat-kuatnya.

Pemain outfielder yang berjaga di daerah outfield terdiri dari left fielder (berada di outfield sebelah kiri), center fielder (berada di outfield bagian tengah) dan right fielder (berada outfield bagian kanan). Daerah outfield bagian tengah merupakan daerah yang luas sehingga pemain center fielder harus dapat lari kencang dan melempar bola yang keras. Pada umumnya, pemain center fielder tidak harus seorang batter yang handal. Tugas lain pemain center fielder adalah memberi instruksi tempat yang harus dijaga kepada pemain left fielder dan right fielder supaya ketiga pemain outfielder tidak saling berebut bola yang menuju daerah outfield.

Posisi pemain infielder dan pemain outfielder ditentukan sebelumnya oleh tim, tapi posisi pemain bisa berganti-ganti bergantung pada jalannya permainan.

[sunting] Pelempar bola

Gerakan melempar oleh pelempar bola (pitcher)

Pelempar (pitcher) yang dapat melempar dengan baik merupakan aset paling berharga bagi tim bisbol. Tim lawan bisa mencetak angka demi angka dengan mudah jika pitcher melempar bola yang sangat gampang dipukul. Tugas pitcher sangat berat karena dalam satu pertandingan seorang pitcher bisa melempar bola hingga di atas 100 kali. Sebagian besar pitcher sudah kehabisan tenaga sebelum permainan berakhir sehingga perlu digantikan oleh pitcher pengganti. Tim bisbol membutuhkan lebih dari satu pitcher dalam satu kali pertandingan. Pitcher yang pertama kali tampil di awal permainan disebut starting pitcher, sedangkan pitcher lainnya disebut bullpen. Tempat pitcher mempersiapkan diri sebelum tampil sambil berlatih melempar disebut bullpen.

Sebuah tim bisbol boleh memiliki pitcher sebanyak mungkin. Dalam satu pertandingan, tim bisa memutuskan untuk mengganti pitcher kapan saja saat dibutuhkan, antara lain sebagai strategi untuk menghadapi batter tangguh dari pihak lawan. Pada umumnya, pitcher mempunyai beberapa variasi dalam teknik melempar bola yang merupakan keahlian individu yang dimiliki setiap pemain. Pitcher harus melempar bola dengan cara yang berbeda-beda agar tidak bisa dipukul oleh batter. Kecepatan bola dan jarak bola dengan batter juga perlu diganti-ganti sehingga kemungkinan batter untuk bisa memukul bola semakin kecil.

Marka dari karet bernama pitcher rubber yang berada di atas mound (gundukan) harus diinjak dengan kaki oleh pitcher pada saat melempar bola. Peraturan ini dimaksudkan agar kaki pitcher selangkah tidak terlalu maju mendekati batter. Selain itu, keharusan menginjak pitcher rubber membuat bola yang dilempar pitcher menjadi lebih pelan. Pitcher handal dari Liga Baseball Amerika dapat melempar bola yang terbang dengan kecepatan lebih dari 90 mil per jam (145 km per jam). Pitcher sering menderita cedera karena tubuh manusia umumnya tidak tahan terhadap gerakan keras melempar bola seperti yang dilakukan pitcher. Cedera yang sering dialami pitcher juga merupakan alasan tim bisbol berusaha memiliki pitcher sebanyak mungkin.

Tim yang memukul

Tim yang mendapat giliran memukul berusaha mencetak angka. Setiap tim harus mengumumkan daftar nama pemain dan urutan giliran memukul yang disebut daftar lineup. Daftar lineup tidak boleh diganti atau diubah selama jalannya pertandingan, tapi pemain yang terdaftar di dalam lineup bisa ditarik dan digantikan dengan pemain baru yang tidak ada di dalam daftar lineup. Pemain baru hanya bertindak sebagai pemukul pengganti (pinch hitter) bagi pemain yang digantikannya sedangkan urutan giliran memukul tidak berubah.

Setelah kesembilan pemain selesai mendapat giliran memukul, giliran memukul kembali ke pemain yang berada di urutan pertama daftar lineup. Pelari (runner) yang berhasil kembali ke home plate dan mencetak angka bagi timnya harus meninggalkan lapangan sampai pemain tersebut mendapat giliran memukul lagi.

Bisbol
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Untuk tumbuhan buah dengan nama mirip, lihat Bisbul.
Lapangan bisbol di Busch Stadium, Saint Louis, Missouri.

Bisbol atau dikenal dengan baseball adalah olahraga yang dimainkan dua tim. Pelempar (pitcher) dari tim yang melempar berusaha melempar bola yang disebut bola bisbol, sedangkan pemain (batter) dari tim yang memukul berusaha memukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Tim yang melempar berusaha menangkap bola yang dipukul oleh tim yang memukul agar tim yang memukul berubah menjadi tim yang melempar. Tim yang memukul mendapat angka dengan cara berlari berlawanan arah dengan jarum jam untuk pulang ke home plate setelah menyentuh marka di permukaan lapangan bisbol yang disebut base. Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

Lapangan bisbol berbentuk bujur sangkar (baseball diamond) dengan base yang terletak di tiga sudut. Jarak antara base yang satu dengan base yang lainnya adalah 27,432 meter (90 kaki). Tongkat pemukul (bat) berbentuk silinder panjang dan mulus yang dibuat dari kayu (persyaratan pemukul bisbol profesional) atau bahan logam. Peraturan permainan dikembangkan di Amerika Serikat dari permainan yang menggunakan pemukul dan bola yang dimainkan di Inggris.

Bisbol adalah olahraga yang dilakukan secara tim dan populer di Amerika Utara, Amerika Latin, Karibia, dan Asia Timur. Di banyak negara, bisbol merupakan olahraga utama. Di Amerika Serikat, bisbol adalah pengisi waktu luang nasional (national pastime) karena sebagian orang Amerika Serikat menghabiskan banyak sekali waktu untuk bermain dan menonton pertandingan bisbol. Jumlah penonton yang datang ke stadion untuk menyaksikan Liga Baseball Amerika melebihi jumlah penonton olahraga jenis lainnya, tapi dikalahkan Sepak bola Amerika dalam jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan melalui televisi.

A. Pengertian Tenis Meja
Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya telah dicobanya bermain pingpong, entah untuk mengisi waktu dikala senggang, entah sebagai pelampiasan rasa ingin tahu saja. Tujuannya hanyalah satu dua game, mencoba set tenis meja yang baru diterimanya sebagai hadiah ulang tahun atau hari natal. Dipasangnya pun di atas meja makan ! Ada juga yang mengikuti pertandingan pingpong secara lebih mendalam.
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasar ini.
Tenis meja merupakan salah satu abang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti.
B. Sejarah Tentang Tenis Meja
Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas di atas net ( yang selanjutnya disebut pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiri.
Pada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan di London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda.
Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.

C. Perlengkapan Tenis Meja
1. Bet atau Raket
Bet merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima. Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber dunia.
2. Bola
Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga.
3. Pakaian
Pilihlah kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benar-benar sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh.
Sebelum mulai pertandingan suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di dunia internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.
4. Meja Tenis
Meja yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;
Panjang : 2,74 meter
Lebar : 1,52 meter
Panjang net : 1,83 meter
Tinggi : 76 cm
Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar 2 cm.

5. Net
Net ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang net tersebut.
Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut.

D. Peraturan Tenis Meja
1. Meja
a. Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.
c. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1) Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas akhir” (endlines)
2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas sisi” ( side lines)
d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
2. Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
4. Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. ”Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau berrefleksi.

Sepak takraw

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Bola Sepak takraw dari rotan

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulutangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.

Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.

Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.

Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos kator, dan di Thailand takraw.

Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:

  1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
  2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
  3. posisi pemain bertahan tidak diputar

[sunting] Galeri

Gulat

Gulat
SEJARAH :
Pada tahun 2500 SM cabang olahraga Gulat telah menjadi suatu mata pelajaran di suatu sekolah di Negara Cina dan sekitar tahun 2050 SM gulat juga dipelajari oleh orang-orang Mesir. Sejak Olympiade Kuno, gulat telah menjadi suatu acara pertandingan, walaupun acara tersebut diadakan di dalam acara Pentahlon.
Pada Olympiade I tahun 1896 di Athena gulat Gaya Yunani-Romawi menjadi suatu acara pertandingan tersendiri. Pada Olympiade III tahun 1904 di St Louis Amerika Serikat, acara pertandingan gulat hanya untuk gaya catehras catch can saja. Sedangkan pada Olympiade IV tahun 1908 di Inggris mengadakan pertandingan gulat untuk dua gaya yaitu Yunani-Romawi dan catehras catch can. Peraturan gulat Internasional baru diadakan pada Olympiade XI tahun 1936 di Berlin Jerman.
Sejak sebelum Perang Dunia II, Indonesia sudah mengenal sudah mengenal gulat Internasional , gulat ini dibawa oleh tentara Belanda. Tahun 1941 – 1945 sewaktu Indonesia diduduki tentara Jepang, seni beladiri Jepang seperti Judo, Sumo dan kempo masuk pula ke Indonesia, sehingga gulat secara berangsur-angsur menjadi hilang. Pada tanggal 7 Pebruari 1960 didirikan sebuah organisasi gulat amatir Indonesia dengan nama Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI). Pertama kali gulat dipertandingkan di PON V tahun 1961 di Bandung. Tahun 1962 pada Asian Games IV di Jakarta, Indonesia menurunkan pegulat-pegulatnya secara full team , mulai dari kelas 52 kg sampai dengan 97 kg, namun prestasi para pegulat kita belum menggembirakan, Indonesia hanya meraih 2 medali perunggu melalui gulat Mujari (kelas 52 kg) dan Rachman Firdaus (kelas 63 kg) yang keduanya bertanding dalam gaya Yunani-Romawi. Dan sejak pembentukannya tahun 1960, PGSI telah banyak melakukan kegiatan baik local, nasional maupun Internasional.
PERATURAN PERTANDINGAN :
Sesuai dengan umur, olahraga gulat dibagi dalam kelompok sebagai berikut :
1. Gulat Mini : 6 – 12 tahun
2. Gulat anak-anak : 13 – 16 tahun
3. Gulat Yunior : 17 – 20 tahun
4. Gulat Senior : di atas 20 tahun
Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras berukuran 12 x 12 meter sesuai dengan peraturan gulat Internasional dari Fila yang sudah disyahkan oleh PB. PGSI. Selama bertanding pegulat harus memakai baju gulat Internasional (wrestlingsuit) sesuai dengan warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada di atara kedua pegulat di lingkaran tengah, pada waktu pegulat tinggal diam beberapa saat maka wasit berteriak “open” agar daerah serangan dibuka untuk memberi kesempatan pada lawan melakukan serangan. Untuk perintah melakukan serangan wasit berteriak “action” dan “contact” jika pegulat tidak melaksanakan perintah wasit, maka wasit akan menghentikan pertandingan dan memberikan peringatan.
Setelah Olympic Games tahun 1964 di Tokyo, Jepang, waktu pertandingan menjadi 3 x 3 menit jatuhan, sebelumnya pertandingan berlangsung selama 12 menit. Pegulat dinyatakan kalah jatuhan bila pundaknya mengenai lantai dalam hitungan 10 (sepuluh).
Olahraga gulat mempertandingkan 2 macam gaya yaitu gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi dan masing-masing meliputi kelas-kelas :
1. kelas 48 kg 6. kelas 74 kg
2. kelas 52 kg 7. kelas 82 kg
3. kelas 57 kg 8. kelas 90 kg
4. kelas 62 kg 9. kelas 100 kg
5. kelas 68 kg 10. kelas 100 kg + (over + 100 kg)
Susunan organisasi PGSI berbentuk piramida dan vertical, berjenjang mulai dari perkumpulan-perkumpulan, pengurus Kabupaten/Kotamadya, kota (Administratif), Propinsi sampai tingkat Pusat. Masa kepengurusan besar paling lama 4 tahun dan pengurus cabang 2 tahun.
Sumber : Buku Petunjuk dan Data Olahraga Nasional oleh KONI pada Tahun 1986.

Peralatan

Bola golf

[sunting] Stik golf

Ada tiga tipe stik golf (club) yaitu: wood, iron, dan putter. Wedge adalah iron yang digunakan untuk memukul pada jarak yang pendek. Wood digunakan untuk memukul jarak yang sangat jauh. Sedangkan iron pada jarak menengah. Putter hampir selalu digunakan untuk melakukan pukulan di atas green.

[sunting] Bola golf

Tee digunakan untuk melakukan tee shot di atas teeing ground.

Diameter bola golf minimum adalah 42,67 mm dan harus bermassa lebih dari 45,93 gram. Ada 3 jenis bola golf.

[sunting] Shaft

Shaft (tangkai) digunakan di antara grip dan kepala club.

[sunting] Peralatan lain

Pegolf memakai sepatu khusus untuk golf dan mengenakan sarung tangan pada tangan sebelah kiri. Ada pula tee (pasak) yang digunakan untuk melakukan tee shot di atas teeing ground.

[sunting] Amatir dan Profesional

Ada dua jenis pemain dalam olahraga golf, yaitu "Amatir" (AM) dan Profesional (PRO).

[sunting] Pegolf Amatir

Pegolf amatir adalah pegolf yang bermain golf untuk kesenangan pribadi, dan berdasarkan kecintaan terhadap olahraga golf. Pegolf amatir tidak menerima/tidak diperbolehkan menerima hadiah uang dalam bermain golf. Bila terjadi pelanggaran, maka 'status amatir' pegolf ini akan hilang, dan tidak bisa disebut pegolf amatir lagi. Status amatir adalah syarat untuk bermain dalam turnamen amatir. Kehilangan status amatir akan mengakibatkan seorang pegolf tidak bisa bermain dalam turnamen amatir.

[sunting] Pegolf Profesional

Pegolf profesional adalah pegolf yang menjadikan bermain golf sebagai pekerjaan. Pegolf profesional diperbolehkan menerima hadiah uang dalam sebuah turnamen profesional. Untuk menjadi pegolf profesional, seorang pegolf perlu mengikuti semacam kualifikasi. Setelah lulus kualifikasi inilah seorang pegolf dapat menyandang predikat pegolf profesional dan berhak memegang kartu tanda pegolf profesional.

Pegolf legendaris

Tipe pukulan dalam golf

  • Tee shot
adalah pukulan pertama dari teeing ground. Tee shot biasanya dilakukan dengan menggunakan driver (misalnya 1-wood) untuk hole yang panjang atau iron pada hole yang lebih pendek.
  • Fairway shot
Stik golf jenis iron atau wedge biasa digunakan untuk melakukan pukulan ini.
  • Bunker shot
Pukulan ini dilakukan jika bola mendarat di atas bunker. Pukulan ini biasanya menggunakan sand wedge.
  • Punch atau knockdown
adalah pukulan rendah yang dilakukan untuk menghindari cabang pohon atau angin yang kuat di atas.
  • Putting
adalah pukulan yang dilakukan di atas green dan menggunakan putter dan bagi sebagian besar pegolf merupakan pukulan tersulit.
  • Approach shot
adalah pukulan yang dilakukan untuk mendekatkan bola ke green. Pukulan ini biasanya dilakukan pada jarak yang sedang atau dekat. Tipe approach shot terdiri dari 3 jenis:
  • Pitch
adalah approach shot yang menerbangkan bola ke atas green atau dekat green. Pitch shot biasa dilakukan dengan menggunakan iron 6 hingga lob wedge.
  • Flop
adalah approach shot yang lebih tinggi lagi dan langsung berhenti sesaat setelah menghantam tanah. Pukulan ini dilakukan ketika pemain harus menghadapi rintangan untuk mencapai green. Flop biasa dilakukan dengan menggunakan stik golf sand wedge atau lob wedge.
  • Chip
adalah approach shot yang rendah ketika bola terbang rendah dan kemudian bergulir mengarah ke green.

Anatomi padang golf

Bunker di Filton Golf Club, Bristol, Inggris
Padang golf Damai Indah, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

Olahraga golf dimainkan di suatu lahan yang dirancang secara khusus. Lahan ini biasa disebut lapangan golf atau padang golf (golf course). Suatu padang golf memiliki sejumlah lubang (hole) yang umumnya terdiri dari 9 lubang atau 18 lubang.

Pukulan pertama dimulai dari teeing ground. Pukulan pertama ini dinamakan teeing shot. Rumput di teeing ground dirawat dengan baik. Setelah pukulan pertama, pemain memukul bola lagi dari posisi bola terakhir setelah pukulan pertama. Bola itu bisa mendarat di fairway ataupun di rough. Rumput di fairway dipotong pendek sehingga bola mudah untuk dipukul. Sedangkan di rough, rumputnya lebih panjang daripada di fairway sehingga bola sulit untuk dipukul. Pemain terus memukul hingga bola masuk ke lubang (hole atau cup). Setiap hole hanya memiliki satu lubang.

Setiap hole biasanya memiliki rintangan atau hazards. Rintangan terdiri atas dua macam yaitu; rintangan air seperti sungai atau danau, dan bungker (bunker) berupa cekungan berisi pasir.

Green mengacu pada area putting. Di green, pemain hanya diperbolehkan memakai stik golf yang disebut putter. Rumput di green dipotong sangat pendek sehingga bola bisa bergulir dengan mudah. Lubang harus berdiameter 108 mm (4.25 inci), selalu berada di rumput dan memiliki kedalaman sedikitnya 100 mm (3.94 inci). Cup biasanya selalu ditandai dengan sebuah bendera sehingga pemain bisa melihatnya dari kejauhan.

Suatu course memiliki batas yang ditandai dengan pasak-pasak. Di luar tanda itu, dinamakan zona out of bounds atau singkatnya OB. Bila bola pemain mendarat di zona OB maka pemain akan menerima penalti 1 pukulan dan mengulang pukulan dari tempat sebelumnya.

Pada kebanyakan lapangan golf, ada beberapa fasilitas tambahan yang bukan merupakan bagian course itu sendiri. Seperti practice range yang disertai practice green, bunker, dan driving area tempat melatih pukulan jarak jauh. Selain itu disediakan pula arena berlatih (practice course) yang biasanya lebih mudah dan lebih pendek daripada lapangan golf biasa.

[sunting] Par

Hole diklasifikasikan berdasarkan par. Par adalah jumlah pukulan yang diharapkan dapat dipenuhi pegolf yang bermain 'aman', di setiap hole.

Sebagai contoh, pada hole par 4, seorang pemain golf yang memiliki kemampuan diharapkan untuk mencapai green dalam dua pukulan (satu kali teeing shot, atau pukulan pertama, dan satu pukulan mendekati hole 'approaching shot'), dan melakukan dua kali putting untuk memasukkan bola ke lubang.

Dalam golf suatu hole bisa digolongkan ke dalam par 3, par 4, atau par 5.

Par suatu hole biasanya ditentukan berdasarkan jarak dari teeing ground ke green. Jarak teeing ground ke green pada suatu hole ber-par 3 adalah antara 100 sampai 250 yard (91-244 meter). Hole ber-par 4 adalah 251-475 yard (225-434 meter), sementara hole ber-par 5 lebih dari 476 yard (435 meter) walaupun ada juga hole par 5 yang sejauh 600 yard (548 meter).

Pada sebagian besar padang golf 18 lubang, total pukulan adalah 72 kali yang terdiri dari 4 lubang ber-par 3, 10 lubang ber-par 4, dan 4 lubang ber-par 5.

Par sebuah hole dapat dinaikkan dan bisa pula diturunkan. Bila sebuah lapangan golf digunakan untuk turnamen tingkat internasional, hole par 5 yang dinilai terlalu pendek untuk ukuran rata-rata kemampuan pegolf kaliber internasional, maka kebanyakan hole par 5 yang pendek akan diturunkan par-nya menjadi hole par 4. Dalam kondisi seperti ini, adalah lumrah untuk kemudian bila kita menemukan lapangan golf yang 70 par atau 71 par saja (bukannya 72 par lagi).

[sunting] Bermain golf

Satu ronde biasanya terdiri atas 18 lubang. Dalam golf ada dua jenis permainan: stroke play dan match play. Pukulan pertama dipukul dari teeing ground kecuali pada permainan yang disebut foursomes (dua tim yang terdiri dari dua orang berkompetisi). Anggota dari setiap tim memukul bergantian dengan menggunakan satu bola.

Pukulan-pukulan selanjutnya dipukul dari posisi bola terakhir mendarat. Pukulan pertama dari teeing ground disebut tee shot. Pukulan untuk mencapai green disebut approach. Selanjutnya pukulan di green untuk menggulirkan bola ke lubang disebut putting. Bila pemain berhasil memasukkan bola ke lubang tidak dari green, maka pukulan itu disebut chip-in.

Dalam golf yang diincar adalah jumlah pukulan sesedikit mungkin. Pemain harus memasukkan bola ke lubang dengan jumlah pukulan yang sedikit. Makin sedikit makin baik.

Pemain biasanya berjalan di lapangan untuk memukul bola selanjutnya, sendirian ataupun dalam suatu grup yang terdiri dari dua, tiga, atau empat orang. Pemain juga biasanya didampingi seorang caddy (caddie). Caddy bertugas membawa peralatan pemain dan membantu pemain menyelesaikan suatu hole dengan memberi saran.

[sunting] Skor

Skor dalam golf berbeda dengan skor dalam permainan lain. Pemain menang bila mendapat skor yang sedikit (bahkan hingga minus). Berbeda dalam sepak bola atau bola basket yang menentukan grup dengan skor terbanyak sebagai pemenang. Tabel skor golf:

Istilah papan skor Spesifikasi istilah Definisi
-3 double-eagle (albatross) tiga pukulan di bawah par
-2 eagle dua pukulan di bawah par
-1 birdie satu pukulan di bawah par
0 par jumlah pukulan sama dengan par
+1 bogey satu pukulan di atas par
+2 double bogey dua pukulan di atas par
+3 triple bogey tiga pukulan di atas par

Selain istilah-istilah di atas, ada juga yang dinamakan hole in one yaitu memasukkan bola dari teeing ground ke lubang dalam satu kali pukulan. Biasanya hole in one hanya terjadi pada hole ber-par 3.

Golf

Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim yang berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada di lapangan dengan jumlah pukulan tersedikit mungkin. Bola golf dipukul dengan menggunakan satu set tongkat pemukul yang disebut klab (stik golf). Golf adalah salah satu dari permainan yang tidak memiliki lapangan permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang golf yang masing-masing memiliki desain unik, dan biasanya terdiri dari 9 atau 18 hole (lubang). Aturan utama dalam golf adalah "memainkan sebuah bola dengan stik golf dari daerah tee (teeing ground) ke dalam lubang dengan satu pukulan atau beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan Aturan".

Sejarah golf

Golf berasal dari Skotlandia/Belanda dan telah dimainkan selama lebih kurang 500 tahun di kepulauan Britania Raya. Lapangan golf tertua di dunia yang diketahui adalah The Old Links di Musselburgh. Di sana golf telah dimainkan sejak tahun 1672. Orang yang bermain golf biasa disebut pegolf. Golf mengenal sistem handicap.
LARI PECUT.

Bagi seorang atlit, teknik dan gaya larian merupakan faktor utama untuk menempa kejayaan. dalam buku ini diterangkan bagaimana untuk mendapatkan kesan yang maksimum dalam melakukan pecutan dan larian.

Lari pecut dalam sukan olahraga adalah larian terpantas dibandingkan dengan acara-acara lain. Larian pantas ini bergantung pula kepada beberapa faktor seperti jarak, kelajuan angin, permukaan balapan, jenis kejohanan dan taraf pelari yang mengambil bahagian dan mungkin juga insentif yang ditawarkan. Berlari merupakan aktiviti yang sihat dan menyeronokkan. Amat sukar bagi seseorang untuk berlari dengan pantas sekiranya tidak mempunyai ciri-ciri yang membolehkan dia bertindak sedemikian. Untuk berlari dengan pantas seseorang perlu kemahiran yang tinggi, fikiran dan kebolehan, dan sebaik-baiknya adalah kebolehan semulajadi. Latihan yang teratur dan berjadual akan membolehkan seseorang menjadi pelari yang baik menerusi potensi yang sedia ada dalam diri seseorang. Ada dua faktor yang boleh dikuasai oleh pelari-pelari pecut iaitu faktor kelajuan dan jarak langkah semasa berlari. Untuk menguasai kelajuan kaki, pelari haruslah mempunyai kordinasi, kelenturan yang tinggi dan keupayaan merehatkan diri atau badan semasa berlari. Bagi faktor jarak langkah pula ianya bergantung kepada panjang kaki, kekuatan dan mobiliti semasa bergerak. Pelari biasanya mempunyai jarak langkah 1.5 meter hingga 2 meter. Jarak langkah boleh ditingkatkan dengan latihan yang menekankan kepada latihan pergelangan kaki, lutut dan sendi pinggang.

SEJARAH

Lari pecut merupakan salah satu acara terawal dalam pertandingan olahraga yang pernah dicatatkan. Pada zaman moden, antara rujukan terawal ialah perandingan di kalangan pekerja serta orang suruhan bangsawan. Pada abad ke-19 lari pecut menjadi semakin popular. Acara stade adalah antara acara yang mula-mula dipertandingkan dan melibatkan jarak 192 meter. Jarak ini juga merupakan panjang stadium yang digunakan. Berikutan ini acara ulang alik yang dinamakan dialos berjarak 384 (192 meter x 2 ) diadakan. Pada zaman olimpil kuno, larian bermula dengan blok permulaan yang dibina melintang keluasan stadium berkenaan.
Blok permulaan diperbuat daripada ketulan batu marmar. Blok permulaan disediakan dengan lubang saiz tapak kaki. Semua atlet menggunakan blok yang tetap walaupun saiz kaki mereka berbeza. Pagar permulaan yang dinamakan husplex digunakan untuk memulakan perlumbaan. Perkembangan lari pecut pada abad 19 terbatas kerana tiada undang-undang dan peraturan-peraturan, prosedur permulaan dan penjagaan masa yang tepat. Perlbagai cara permulaan digunakan, sehingga menjadi masalah mengenai cara mana yang patut digunakan. Walaubagaimanapun persetujuan dibuat untuk mejadikan cara permulaan berdiri sebagai cara permulaan yang paling baik dan diterima oleh semua pihak.
Pada tahun 1880an rama jurulatih membuat percubaan cara memulakan sesuatu larian. Antara permulaan awal ialah “pencil start”, di mana para atlet berlari 20 meter pertama dengan memegang pensil. Permulaan dimulakan dengan persetujuan dan tembakan. Kemudian wujudlah gaya dekam pada tahun 1884. Di Australia gaya ini dikenali sebagai kangaroo start. Sebelum tahun 1921 kebanyakkan pertandingan hanya untuk lelaki sahaja, pertandingan pertama untuk wanita telah diperkenalkan pada tahun 1921 di Monte Carlo.
Dalam acara 100 meter, rekod rasmi lelaki yang pertama dilakukan oleh Harald Andersson dari Switzerland pada tahun 1890 dengan catatan 11.0, Marlies Gohr dari Jerman pula adalah pemegang rekod pertama dengan 10.88 saat yang dibuat pada Sukan Olimpik tahun 1928. dalam acara 200 meter, rekod larian sebelum olimpik moden dibayangi oleh larian yang dibuat pada jarak lurus tanpa selekoh. Charles Wood merupakan orang pertama yang mencatat 22 saat. Bagi wanita acara 200 meter diperkenalkan dalam Sukan Olimpik 1948, Wilma Rudolph dari Amerika Syarikat adalah pemegang rekod pada tahun tersebut dengan masa 22.9. Dalam acara 400 meter, Maxie Long adalah orang pertama yang berjaya mencatat masa 47.8 saat dan dipecahkan oleh Lee Evans pada tahun 1968 dengan masa 43.86 saat. Marlene Mathews dari Australia telah mencatat masa 57.0 saat bagi wanita dan masa ini telah diperbaharui iaitu di bawah 50 saat oleh Irena Szewinska dari Poland dengan catatan masa 49.9 saat pada tahun 1974. Marita Koch dari Jerman pula telah berjaya mencatat masa 48.94 saat pada tahun 1978.

Estafet

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.

Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari
Atletik dlm bhs Belanda = Atheletiek, bhs Jerman = Leicht-athletik dan dlm bhs Inggris/Amerika = track & Field. adalah salah satu cabang olah raga yang terdiri dari nomor : Lari/jalan, lompat dan lempar. Atletik yang meliputi lari, lempar & lompat dikenal sebagai cabang olahraga paling tua, karena umurnya sama tuanya dengan mulainya peradaban manusia pertama di dunia. Lari sebagai olahraga dalam bentuk perlombaan sudah dikenal oleh bangsa Mesir Purba pada tahun 1500 SM, sedangkan bangsa Asyria Purba dan bangsa Babylonia Purba di Mesopotamia pada tahun 1000 SM. selain lomba lari mereka sudah pula mengenal lomba lempar dan lompat. Sementara perkumpulan atletik pertama kali dibentuk oleh mahasiswa di Exeter College Oxford Inggris pada tahun 1850. Sedangkan di Indonesia perlombaan dan perkumpulan atletik baru ada sekitar tahun 1917.

Pada nomor lari apabila dilihat dari jarak yang ditempuh dibagi dalam : lari jarak pendek (sprint), jarak menengah atau jarak jauh. Apabila ditinjau dari jumlah pelakunya dapat dibedakan menjadi : lari perorangan, lari beranting dan lari beregu. Kalau ditinjau atas dasar jenis lapangan ataupun rintangan dikenal jenis lari gawang, lari 3000m steeple chace, lari ladang, lari marathon dll.
Secara umum lomba lari yang biasa diadakan terbagi atas :
Lomba lari jarak pendek (sprint), jarak menengah, jarak jauh, lari gawang, lari sambung (estafet) dan lari 3000m steeple chace.

1. Lari jarak pendek (jarak 100 - 400 m)
lari jarak pendek (sprint) adalah jenis lari yang sejak dari start sampai finish dilakukan dengan kecepatan maksimal. Ketika start ada 3 cara yang bisa digunakan dalam lari sprint : Start melayang (flying start), start berdiri (standing start) dan Start berlutut (crouching start)

2. lari jarak menengah (jarak 800 - 1500m)
Lari jarak ini sejak start gerakan lebih relax dan tidak dilakukan lari secara maksimal seperti lari sprint. Baru setelah mendekati finish gerakan lari mulai dipercepat disesuaikan dgn jarak yang masih akan ditempuh sblm garis finish.

3. lari jarak jauh (3000m atau lebih)
Gerakan lari dalam jarak jauh lebih relax dibanding lari jarak menengah, dikarenakan jarak yang ditempuh cukup jauh, jarak langkah kaki relatif lebih kecil, menyesuaikan kecepatan lari dgn jarak yg ditempuh, harus pandai menghemat tenaga, apabila berlari di lintasan maka pelari jarak jauh disarankan untuk berlari dilintasan paling dalam, ketika akan mendekati finish maka atlit harus mengerahkan seluruh tenaganya dan berlari dengan kecepatan yang yang lebih cepat dibanding pada putaran2 sebelumnya.

Lempar cakram

Patung pelempar cakram di Botanic Garden, Copenhagen, Denmark, oleh Skladanek bersaudara

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.

Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan

1. Diawali dgn sikap tegap

2. langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan

3. lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan berada dibawah ketinggian bahu

4. langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan

Cara memegang cakram

Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram

Ayunkan cakram dgn ring ke depan dank e belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas


Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram

1. persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya

2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka

3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

Olympic flag.svg
Sejarah Bowling PDF Print E-mail


Bowling sebenarnya termasuk olahraga tua, yaitu dikenal sekitar 7000 tahun yang silam dengan pembuktian para ahli yang menemukan dalam kuburan-kuburan tua Mesir Kuno. Permainan lempar melempar juga ditemui pada jaman Romawi, Phunicia dan Karthago namun bukti-bukti belumlah tersedia. Akan tetapi yang pasti pada tahun 1950 sebelum Masehi ketika Julius Caesar berkuasa, rakyat di daerah Alpine, Italia gandrung memainkan apa yang disebut “Bocce”.

Banyak nama untuk menyebutkan permainan itu kemudian, yaitu
Bowls Skittles, Kegling Nine Pin, Dutch Pin dan Quilles. Berdasarkan catatan, orang Jerman pertama yang memainkan Bowling dikaitkan dengan upacara Agama. makdsudnya ialah Kegle diibaratkan setan. Orang dipersilahkan menggunakan batu atau semacam bola yang tertuju pada Kegle, andaikata semua rubuh berarti kehidupannya bersih.

Abad ke 14, permainan Bowling terkenal di Inggris. Meskipun mendapat tantangan, bahkan raja Edward III mengeluarkan undang-undang untuk menghentikan permainan itu, tapi tak mampu menghambat. Tahun 1455 yang semula hanya dilakukan di lapangan beranjak ke gelanggang di bawah atap. Di Irlandia, Skotlandia dan pada tahun 1600 - an mulai dikenal di Amerika yang dibawa oleh orang - orang Belanda, bahkan pada tahun 1895 terbentuk organisasi Bowling Amerika (American Bowling Congress) dan kini peminat olahraga itu sekitar 10 juta orang. Kemajuan teknologi membawa perubahan besar dari Amerika Serikat menyebar ke benua Eropa dan pada tahun 1960 - an memasuki benua Asia Seperti Jepang, Philippina, Muangthai, Singapura dan pada tahun 1970 di Jakarta.

Bowling, nama asli olahraga yang mulai populer di Indonesia tahun 1970 ini. Tahun 1983 mulai diperkenalkan istilah dalam bahasa Indonesia dengan nama Bowling, yaitu singkatan dari bola gelinding oleh menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Achmad Thahir ketika menjadi ketua panitia kejuaraan Bowling antar klub memperebutkan piala Presiden Soeharto.

Ketika pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin mantap, di Hotel Kartika Plaza pada tahun 1970, tepatnya bulan Agustus dibuka sebuah pusat olahraga Bowling dengan 16 jalur (lines), mesin buatan Brunswick. Dalam waktu yang amat singkat, jenis permainan ini menarik banyak peminat dari berbagai kalangan pengusaha, pegawai, ABRI, mahasiswa, pelajar, bintang film dan ibu-ibu rumah tangga. Bermula dari hasrat mengendorkan urat syarat, bersantai dan mengisi waktu luang, tapi lama-kelamaan terpikir untuk menadu kepandaian antar satu sama lain. timbulah kompetisi, juga timbul hasrat bergabung dalam suatu kelompok.

Munculah nama-nama perkumpulan olahraga Bowling seperti : The Metropolitan Commercial, Berkat, Th. Cutter, Free Lance, Alexander, Amore Club, The Step, Aki Jenggot, Tjendana dan Biangos. Lahirnya berbagai klub mengilhami berdirinya suatu wadah organisasi, yang bisa mengawasi perkembangan klub dan memikirkan kemajuan olahraga ini dengan pemikiran ke depan, seandainya permainan bowling menyebar di seluruh Indonesia, seandainya pebowling Indonesia mau ikut bertanding ke luar negeri, tentu membutuhkan suatu wadah.
Maka atas prakarsa M. A. Suganda dari perkumpulan Bowling Metropolitan bersama M. Q. Amirudin, diundang semua klub untuk membicarakan pembentukan wadah. Tepatnya tanggal 6 Oktober 1970, klub yang hadir sepakat mendirikan suatu wadah organisasi yang diberi nama Persatuan Bowling Indonesia disingkat PBI.

Terjun payung


4 penerjun payung membentuk formasi skydiving, salah satu formasi terjun payung.

Terjun payung adalah aktivitas yang melibatkan terjun dari sebuah pesawat terbang menggunakan parasut yang dapat dibentangkan.

Sejarah awal terjun payung tidak jelas. Diketahui Andre-Jacques Garnerin membuat lompatan parasut dari balon udara panas di tahun 1797. Pertandingan awal dapat dilacak pada tahun 1930-an, dan menjadi olahraga internasional pada tahun 1951.

Sekarang terjun payung dilakukan sebagai aktivitas rekreasional dan olahraga kompetitif.

Jenis

Terdapat sejumlah jenis olahraga terjun payung

Lompat Tinggi

Lompat tinggi merupakan suatu lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh, Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.

Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:
Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.
Cara melakukan:
Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.

Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.

Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.

Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.

Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.

Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
  • Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
  • Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
  • Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang.
  • Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.
Atletik
Atletik

Bisa dikatakan bahwa atletik merupakan perwujudan dari moto Olimpiade, "Citius, Altius, Fortius", yang berarti lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat.

Dalam atletik, sang olahragawan diharuskankan untuk berlari lebih cepat, melompat lebih tinggi dan melempar lebih jauh dari lawannya. Dahulu kala di Olympia, perlombaan tersebut hanyalah lomba lari yang terkadang mempersulit pelarinya dengan memakaikan baju perang atau membawa tameng prajurit. Saat ini, atletik telah menjadi cabang olahraga yang cukup populer di turnamen olahraga. Termasuk dalam cabang atletik adalah jarak 100m hingga marathon 42.195km, dari lempar martil hingga lompat tinggi.

Arena atletik dibagi menjadi empat: jalur, jalan, lapangan dan gabungan.

Pada jalur termasuk: lari jarak pendek (100m, 200m, 400m), jarak menengah (800m, 1500m) dan jarak jauh (5000m, 10,000m), lari rintang (100m dan 400m untuk wanita, 110m dan 400m untuk pria), marathon (4 x 100m dan 4 x 400m) dan lari rintang 3000m.

  • Arena lapangan termasuk: lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lempar lembing, lempar martil, tolak peluru, dll. Untuk Lompat galah dan lempar martil khusus wanita baru dimainkan pertama kali di Olimpiade Sydney 2000.
  • Arena jalan termasuk marathon untuk pria dan wanita, 20km dan 50km jalan cepat untuk pria dan 10km untuk wanita.
  • Gabungan: merupakan heptatlon untuk wanita dan dekatlon untuk pria. Para atlet bersaing pada sejumlah cabang jalur dan lapangan selama kurang lebih dua hari. Nilai diberikan berdasarkan banyaknya lomba yang berhasil diselesaikan ,oleh masing-masing dan peserta dengan nilai terbanyak adalah pemenangnya.

Mengenal Olahraga Atletik


Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes".

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa "Games" yang digelar selama era klasik Eropa : Panhellenik Games The Pythian Game(dimulai6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun.The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahThe Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar.

Awal sejarah Atletik di Indonesia tercatat pada permulaan tahun 1930-an, ketika Pemerintah Hindia Belanda memasukkan olahraga ini sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah. Di kalangan masyarakat belum tersebar luas, karena hanya dikenal di lingkungan pendidikan saja. Walaupun demikian, masyarakat lambat laun mengenal sifat dan manfaat olahraga ini dan dari hari ke hari penggemarnya bertambah.

Oleh kalangan Belanda telah dibentuk sebuah organisasi, yang akan menangani penyelenggaraan pertandingan-pertandingan Atletik dengan nama Nederlands Indische Athletiek Unie (NIAU).

Di Medan pada tahun 1930-an juga telah berdiri sebuah Organisasi bernama Sumatera Athletiek Bond (SAB), yang menyelenggarakan perlombaan-perlombaan Atletik antar sekolah Mulo, HBS dan perguruan-perguruan swasta. Perkembangan olahraga ini di Pulau Jawa ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi seperti ISSV Hellas dan IAC di Jakarta, PAS di Surabaya dan ABA di Surakarta.

Dalam mengikuti sejarah pertumbuhan dan perkembangannya, diperoleh kesimpulan bahwa Atletik Indonesia masih berumur setahun jagung. Akan tetapi berkat perananan NIAU pada zaman Belanda telah tampil bintang-bintang Indonesia yang dapat diandalkan, seperti Effendi Saleh, Tomasoa, Mochtar Saleh, M. Murbambang, Harun Al Rasyid, Mohd. Abdulah dan F.G.E. Rorimpandey.

Selama pendudukan Jepang, kegiatan cabang olahraga ini praktis terhenti. Dengan terbentuknya Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada awal tahun 1946, bagian Atletik dalam PORI segera menghidupkan kegiatan cabang olahraga menuju perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia yang baru merdeka.

Usaha nyata dibuktikan dengan terbentuknya Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Kegiatan pertama tercatat pada akhir tahun 1950 juga dengan mengadakan perlombaan olahraga ini di Bandung.

Perlombaan tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai persiapan atlet-atlet Indonesia menghadapi Asian Games I pada tahun 1951 di New Delhi. Organisasi Induk PASI telah diterima sebagai anggota Atletik Internasional (IAAF).

Dalam Asian Games I Tim Atletik Indonesia telah berhasil mendapatkan 5 medali perunggu sebagai berikut :

1. Lompat Tinggi : Sudarmojo

2. Lompat Jangkit :Hendarsin

3. Lempar Lembing : Matulessy

4. Lempar Cakram : Anni Salamun

Prestasi Nurbambang 10.8 m dalam lari 100 m baru dapat diperbaiki oleh sprinter M. Sarengat pada Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta dengan catatan 10.5 detik dan dengan demikian menjadi pelari tercepat Asia.

Selanjutnya dicatat beberapa pemecahan rekor nasional pada persiapan Asian Games IV dan Ganefo tahun 1963. Untuk menghadapi Olympiade Tokyo tahun 1964 dalam Asian Tour telah dipecahkan 6 rekor nasional, hal serupa diperoleh pada waktu Asian Games V tahun 1966 di Bangkok. Akan tetapi prestasi-prestasi tersebut belum dapat menyaingi prestasi Asia.

Sepak Bola Bukan Hanya Sekedar Olahraga

Goooooool…!!!

Akhirnya pada menit ke-116 gawang Maarten Stekelenburg pun jebol oleh tendangan Andres Iniesta. Beberapa menit kemudian berakhir sudah gelaran olahraga paling spektakuler di muka bumi ini dengan kemenangan tipis Sepanyol atas Belanda. Negeri matador itu akhirnya untuk pertama kalinya memboyong piala dunia sepak bola yang paling diinginkan setiap negara di seluruh dunia. Lambang supremasi pertandingan sepak bola yang diperebutkan negara-negara seluruh jagad.

Dengan berakhirnya acara paling akbar yang sudah ditonton beratus-ratus juta orang selama sebulan penuh itu, hari berikutnya pun akan menjadi hari-hari seperti biasanya. Tidak ada lagi acara nobar (nonton bersama) yang diselenggarakan di bebarapa tempat dari mulai kos-kosan, gang-gang kampung, pos-pos kamling, warkop-warkop, sampai di kafe-kafe. Tidak ada lagi acara begadang sampai pagi dan dengan begitu juga tidak ada lagi acara terkantuk-kantuk di kantor. Pentas spektakuler putaran final sepak bola sedunia itu memang sudah berakhir. Namun, semangat dan sportivitas pertandingan itu masih tertinggal. Sepak bola memang cabang olahraga yang sangat luar biasa.

Di luar sportivitas luar biasa itu, apa sebenarnya yang menjadikan sepak bola menjadi tontonan menarik yang bias umur dan bias jender? Dari anak-anak hingga manula; dari pria sampai wanita semua menggemari olahraga yang sekilas hanya berupa sekelompok orang secara rame-rame memperebutkan satu benda bulat yang disebut bola itu.

Setelah saya selami secara lebih mendalam dan mendetil (biasanya nggak pernah mikir sampai segitunya :) ), ternyata sepak bola tidak hanya sekedar olahraga yang di dalamnya bertanding dua kelompok atlet memperebutkan bola untuk dimasukkan ke dalam gawang masing-masing lawan. Tidak hanya itu. Ketika nonton final antara Sepanyol versus Belanda kemarin, akhirnya ketemulah filosofinya.

Mengapa saya berani mengatakan di balik permainan olahraga sepak bola ada sebuah filosofi? Ya, tentu itu tidak berlebihan karena cabang olahraga ini menurut saya sarat dengan nilai-nilai di dalamnya. Nilai-nilai apa saja yang ada dalam sebuah cabang olahraga seperti sepak bola itu?

Ada nilai-nilai yang berkaitan dengan individu. Secara individu setiap pemain bola atau disebut pesepak bola dituntut untuk memiliki keterampilan tinggi yang pada umumnya sesuai dengan posisi dia, sebagai bek, gelandang, penyerang, atau kiper. Setiap individu memiliki posisinya masing-masing. Sepanjang karirnya hanya akan memegang posisi terbatas karena setiap posisi harus memiliki keterampilan khusus yang tinggi meskipun ada pemain yang dapat dikategorikan serba bisa. Di samping itu, dalam perkembangan sepak bola modern dewasa ini seorang pemain sepak bola tidak melekat secara tetap pada posisinya. Tulisan ini akan jadi lebih panjang kalau dibahas secara detil masalah keterampilan individu ini. Yang jelas keterampilan tinggi masing-masing individu dalam sebuah tim sangat diperlukan, selain juga kemampuan intelektualnya.

Dalam sepak bola juga ada nilai-nilai yang berkaitan dengan kelompok atau bisa dibilang nilai sosial. Untuk menghasilkan sebual gol, masing-masing individu harus memiliki kemampuan bekerja sama yang tinggi. Tidak hanya itu, dapat menjaga gawangnya agar tidak kemasukan gol juga dibutuhkan kerja sama itu karena tidak bisa hanya mengandalkan kiper. Fungsi pemain dalam posisi bek tentu sangat diperlukan dalam hal ini. Tentu tidak gampang menjalin kerja sama yang baik dan solid di dalam sebuah “peperangan” merebut bola karena permainan sepak bola berbeda dengan bola voli yang dibatasi oleh net yang tidak memungkinkan pemain lawan berada satu lapangan dengan tim lain. Pun, tidak sama dengan olah raga bola basket yang dimainkan dalam lapangan yang tidak seluas arena sepakbola. Oleh karenanya, setiap individu yang sudah memiliki posisi-posisi tertentu sangat dituntut memiliki kemampuan tinggi dalam bekerja sama satu tim. Itu adalah bukan suatu hal yang mudah karena harus membangun kerja sama dalam tempelan ketat pemain lawan. Di sinilah nilai individu yang berkaitan dengan kualitas intelektual juga dibutuhkan. Taktik dan strategi membangun serangan secara berkelompok membutuhkan kemampuan intelektual itu.

Nilai ini juga tidak kalah pentingnya dalam olahraga sepak bola, yakni nilai-nilai hukum. Cabang olahraga ini melibatkan orang banyak yang terbagi dalam dua kelompok dan keduanya tidak dibatasi oleh apa pun seperti halnya permainan bola voli. Ketiadaan batas pemisah antara dua tim sepak bola yang sedang bertanding itu tentu rawan akan adanya perselisihan karena terjadi kontak fisik yang bahkan sampai mengakibatkan cedera. Untuk itu, diperlukan adanya aturan-aturan bermain yang sangat ketat di dalam lapangan. Ada aturan yang berkaitan dengan teknis, yaitu berkaitan dengan “rukun-rukun”nya sepakbola, seperti offside, hands ball, pelanggaran di kotak penalti atau di luarnya, bola keluar, penambahan waktu, babak tambahan, dan adu penalti. (Offside dan hands ball bahasa Indonesianya apa ya :) ) Ada juga aturan-aturan yang berkaitan dengan pelanggaran di luar teknis, misalnya adu fisik antarpemain, baik itu sengaja maupun tidak disengaja. Ada peraturan berarti pula ada sanksi. Sanksi-sanksi atas pelanggaran aturan-aturan itu ada yang berupa tendangan penalti, tendangan bebas, tendangan pojok, atau pemberian kartu kuning dan kartu merah. Nah, aturan-aturan yang dijalankan selama pertandingan itu diawasi oleh seorang hakim yang disebut dengan wasit yang bertugas mengatur dan mengawasi jalannya pertandingan yang berada di dalam lapangan. Wasit ini dibantu oleh beberapa hakim garis yang bertugas di sisi kiri-kanan lapangan. Pada umumnya pertandingan sepak bola yang berkelas dan berkualitas, seperti di Liga-liga Eropa, Champion Cup, Piala Eropa, atau Piala Dunia yang baru berakhir, berjalan dengan baik dan tertib karena barangkali mereka yang terlibat itu lebih memiliki sikap hukum yang positif. Bagaimana dengan dunia persepakbolaan di Indonesia? Silakan nilai sendiri :) .

Pertandingan sepak bola juga melibakan nilai-nilai psikologis. Dalam hal ini berupa semangat untuk memperjuangkan kemenangan tim. Selain itu, ada juga nilai sportivitas. Sprotif implementasi sederhanya adalah ketika bertanding tidak ada yang namanya adu mulut bahkan sampai adu jotos meskipun olahraga ini melibatkan kontak langsung antarpemain dari kedua tim yang berlaga. Istilah kerennya fair play. (:) Berarti dalam persepakbolaan Indonesia belum ada sportivitas, dong, karena masih digabung denan beladiri) Sepak bola juga bisa membangun ikatan emosi antara sebuah tim atau negara dengan suporter yang mendukungnya. Bahkan sampai menimbulkan fanatisme berlebihan. Ikatan emosi ini pun sampai lintas negara, misalnya orang-orang Indonesia yang mencintai tim sebuah klub atau negara lain. Nah, apabila tingkat kejuaraannya itu seperti final piala dunia seperti yang baru berakhir kemarin, terkandung nilai nasionalisme juga di dalamnya. Tim sepak bola setiap negara akan berjuang mati-matian membela bendera dan lagu kebangsaan masing-masing yang dibawa ke lapangan bola.

Apa ada yang kurang ya? Sepertinya sudah cukup :) . Kesemua nilai itu saling mendukung satu sama lain dan bermuara kepada satu hal yang disebut dengan gol. Aslinya dalam bahasa Inggris adalah goal. Gol sebenarnya tidak hanya sekedar bola yang ditendang dan masuk ke gawang lawan. Gol berarti juga sebuah tujuan atau target. Istilah goal mungkin diambil dari kata goal yang bermakna ‘tujuan’. Jadi, semua taktik yang diterapkan, keterampilan tertinggi masing-masing individu yang dikerahkan sampai titik keringat penghabisan, kerja sama yang solid dalam tim yang selalu dibina, dan di antara semua itu ada aturan-aturan yang harus ditaati, ada sanksi-sanksi jika aturan itu dilanggar, serta sportivitas, semuanya bermuara kepada satu tujuan, goal. Berusaha menjebol gawang dengan bola masuk lebih banyak daripada lawan bertanding.

Itulah nilai-nilai yang terdapat dalam pertandingan cabang olahraga sepak bola. Dalam mencapai sebuah gol yang tidak lain adalah satu tujuan, diperlukan adanya keterampilan yang tinggi masing-masing individu dalam sebuah tim serta mereka dituntut memiliki kemampuan tinggi dalam bekerja sama dengan orang lain, harus tertib hukum, harus sportif, dan harus tetap menjaga semangat. Dalam sepak bola tentunya tidak ada toleransi dengan yang namanya kecurangan. Yang perlu digaris bawahi, olahraga sepak bola melibatkan apa yang disebut dengan kompetensi tinggi individu, kerja sama tim, spirit, tertib hukum, sportifitas, kejujuran, dan target atau goal. Bolehlah dibilang semua itu sebagai intisari permainan sepak bola.

Berdasarkan itu, pelajaran apa yang dapat dipetik dari menonton dan menyukai olahraga sepak bola? Pecinta sepak bola sejati tentu tidak hanya sekedar punya klub atau tim negara favorit lengkap dengan hapal nama-nama pemain, pelatih, bahkan sejarah klub atau tim salah satu negara sampai dengan gemar mengoleksi pernak-perniknya. Pecinta sepak bola mestinya paham akan nilai-nilai yang ada di dalam cabang olah raga paling terkenal dan digemari di seantero jagad ini. Kalau ada pecinta bola yang masih suka tidak sportif, suka berbuat curang, tidak bisa bersosialisasi, nggak tertib hukum, berarti dia pecinta sepak bola palsu.

Dalam kehidupan sosial yang lain nilai-nilai yang terkandung dalam sepak bola dapat diadopsi. Seseorang yang berambisi menduduki posisi tertentu dalam bidang apa pun, misalnya, dan akan mengikuti pemilihan untuk menjadi seorang pemimpin alangkah baiknya juga menyontoh sistem olahraga sepak bola dalam mencapai sebuah goal; mencapai tujuannya itu. Dengan begitu, bermain fair akan terwujud dan kecurangan pun akan terhindarkan. Barangkali sebuah jabatan yang diperloleh dengan cara bersih akan berimbas juga kepada pelaksanaan tanggung jawab kepemimpinannya dengan bersih pula. Duh, senangnya kalau hal itu tercapai. Ya nggak?

Wadoh, sampai lupa. Kapan kita bisa bangga dengan timnas sepak bola kita? Satu kaliiiiiiii saja menjadi juara juga nggak apa-apa. Biar pernah. Ya, setidaknya juara SEA Games-lah kalau juara Asia masih jauh dari harapan (meskipun sudah pernah juara se-ASEAN, tapi itu kan dulu). Sekali lagi. Duh, senengnya kalau hal itu tercapai. Sekali lagi juga perlu ditanyakan. Ya nggak? :)