Rabu, 28 Juli 2010

Sejarah Bowling PDF Print E-mail


Bowling sebenarnya termasuk olahraga tua, yaitu dikenal sekitar 7000 tahun yang silam dengan pembuktian para ahli yang menemukan dalam kuburan-kuburan tua Mesir Kuno. Permainan lempar melempar juga ditemui pada jaman Romawi, Phunicia dan Karthago namun bukti-bukti belumlah tersedia. Akan tetapi yang pasti pada tahun 1950 sebelum Masehi ketika Julius Caesar berkuasa, rakyat di daerah Alpine, Italia gandrung memainkan apa yang disebut “Bocce”.

Banyak nama untuk menyebutkan permainan itu kemudian, yaitu
Bowls Skittles, Kegling Nine Pin, Dutch Pin dan Quilles. Berdasarkan catatan, orang Jerman pertama yang memainkan Bowling dikaitkan dengan upacara Agama. makdsudnya ialah Kegle diibaratkan setan. Orang dipersilahkan menggunakan batu atau semacam bola yang tertuju pada Kegle, andaikata semua rubuh berarti kehidupannya bersih.

Abad ke 14, permainan Bowling terkenal di Inggris. Meskipun mendapat tantangan, bahkan raja Edward III mengeluarkan undang-undang untuk menghentikan permainan itu, tapi tak mampu menghambat. Tahun 1455 yang semula hanya dilakukan di lapangan beranjak ke gelanggang di bawah atap. Di Irlandia, Skotlandia dan pada tahun 1600 - an mulai dikenal di Amerika yang dibawa oleh orang - orang Belanda, bahkan pada tahun 1895 terbentuk organisasi Bowling Amerika (American Bowling Congress) dan kini peminat olahraga itu sekitar 10 juta orang. Kemajuan teknologi membawa perubahan besar dari Amerika Serikat menyebar ke benua Eropa dan pada tahun 1960 - an memasuki benua Asia Seperti Jepang, Philippina, Muangthai, Singapura dan pada tahun 1970 di Jakarta.

Bowling, nama asli olahraga yang mulai populer di Indonesia tahun 1970 ini. Tahun 1983 mulai diperkenalkan istilah dalam bahasa Indonesia dengan nama Bowling, yaitu singkatan dari bola gelinding oleh menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Achmad Thahir ketika menjadi ketua panitia kejuaraan Bowling antar klub memperebutkan piala Presiden Soeharto.

Ketika pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin mantap, di Hotel Kartika Plaza pada tahun 1970, tepatnya bulan Agustus dibuka sebuah pusat olahraga Bowling dengan 16 jalur (lines), mesin buatan Brunswick. Dalam waktu yang amat singkat, jenis permainan ini menarik banyak peminat dari berbagai kalangan pengusaha, pegawai, ABRI, mahasiswa, pelajar, bintang film dan ibu-ibu rumah tangga. Bermula dari hasrat mengendorkan urat syarat, bersantai dan mengisi waktu luang, tapi lama-kelamaan terpikir untuk menadu kepandaian antar satu sama lain. timbulah kompetisi, juga timbul hasrat bergabung dalam suatu kelompok.

Munculah nama-nama perkumpulan olahraga Bowling seperti : The Metropolitan Commercial, Berkat, Th. Cutter, Free Lance, Alexander, Amore Club, The Step, Aki Jenggot, Tjendana dan Biangos. Lahirnya berbagai klub mengilhami berdirinya suatu wadah organisasi, yang bisa mengawasi perkembangan klub dan memikirkan kemajuan olahraga ini dengan pemikiran ke depan, seandainya permainan bowling menyebar di seluruh Indonesia, seandainya pebowling Indonesia mau ikut bertanding ke luar negeri, tentu membutuhkan suatu wadah.
Maka atas prakarsa M. A. Suganda dari perkumpulan Bowling Metropolitan bersama M. Q. Amirudin, diundang semua klub untuk membicarakan pembentukan wadah. Tepatnya tanggal 6 Oktober 1970, klub yang hadir sepakat mendirikan suatu wadah organisasi yang diberi nama Persatuan Bowling Indonesia disingkat PBI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar